Peran TBM dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045
wihartati @ Friday, 23 March 2018 [16:21:52]
mengikuti Seminar Nasionar UPI Bookpedia III
[FMIPA Unpad, 22/3/2018] Pustakawan FMIPA Unpad kemarin 22 Maret 2018 menghadiri Seminar NasionalUPI Bookpedia III dengan tema Peran TBMdalam Menyongsong Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia. Seminar ini diadakan di Gedung Ahmad Sanusi Jalan Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan dalam sambutannya mengatakan “ Ada studi yang cukup menarik bahwa di Inggris masyarakatnya bisa lepas dari Handpon tidak lebih dari 1,5 menit saja”. Karena saat ini dihadapkan pada era digital, jadi kita akan mengetahui peristiwa yang terjadi walaupun jauh dari kita melalui handpon, artinya kita harus adaptif terhadap perubahan yang terjadi. Di era kompetisi ini ditandai dengan adanya kompetensi. Masysrakat Indonesia harus menjadi pekerja yang siap bersaing dengan pekerja asing.
Lalu kompetensi apa saja yang bisa kita sandingkan dengan masyarakat kita? Salah satunya adalah kompetensi untuk berfikir kritis agar menjadi problem solving (penyelesaian masalah). Yang kedua Kompetensi Kolaborasi dan kerjasama, karena tidak bisa hidup sendiri, sehingga kita harus dapat menyatukan berbagai kompetensi yang berrbeda-beda dan menjadikan suatu keunggulan. Dan yang selanjutnya harus ada kompetensi ketangkasan dan kemampuan beradaptasi. Misalnya terhadap bencana, atau beradaptasi terhadap berbagai perubahan menjadi lebih baik.
Sebagai pembicara dalam seminar kali ini ada Nero Taopik Abdillah, M.Pd. (Opik) , pendiri komunitas Ngejah dan Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Provinsi Jawa Barat mengatakan bahawa “ TBM sebagai ruang gerakan dalam upaya literasi, bukan hanya melaksanakan pemberantasan buta huruf dan melek aksara karena Indonesia sekarang bukan tidak bisa membaca tapi tidak biasa membaca. Jadi TBM sebagai ruang aktualisasi anak muda dalam hal gerakan gotong royong, intelektual, membangkitkan jiwa filantropi, literasi budaya, literasi finansial, literasi digital dll.
Pembicara kedua Asep Saeful Rohman, S.Sos., M.I.Kom. membahas tentang Mega Tren Dunia 2045 ditandai dengan adanya perubahan Geoekonomi, Demigrafi Dunia, Urbanisasi Global, Perdagangan Internasional, Keuangan Global, Kelas Pendapatan Menengah, Persaingan Sumber Daya Alam, Perubahan Iklim, Kemajuan Teknologi, dan Perubahan Geopolitik. Jadi secara garis besar mega tren dunia terbagi menjadi perubahan Pola-pola Demografis, Penyebaran kekuatan, Tumbuhnya pertalian antara air, pangan dan energi.
Sehingga Indonesia membentuk 4 pilar visi Indonesia 2045 yaitu 1. Pembangunan SDM dan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 2. Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Pemerataan Pembangunan, 4. Ketahanan Nasional dan Tata kelola Pemerintahan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu penguatan literasi untuk kesejahteraan, diantaranya dengan mendorong tumbuhnya Taman Bacaan Masyarakat.
Laporan oleh Wihartati